Bahaya di Balik Indahnya Warna - Warni Kembang Api

Kembang Api, bahaya indahnya warna warni kembang api, senyawa kimia pada warna kembang api

Bahaya di Balik Indahnya Warna - Warni Kembang Api


Seputar Dunia Sains - Pada beberapa perayaan di dunia ini, manusia dapat mewujudkan kegembiraannya dengan bermacam cara. Salah satunya adalah pesta kembang api yang tentu meriah dan heboh. 

Hal ini dengan nyata dapat disaksikan pada acara-acara seperti menyambut Tahun Baru, pembukaan Sea Games, perayaan hari kemerdekaan bahkan pada peresmian hotel atau gedung baru. 

Keindahan warna-warni kembang api yang memenuhi langit dengan aneka bentuk dan warna yang mempesona dapat menjadi hiburan tersendiri dalam sebuah perayaan.

Namun dalam proses pewujudan kegembiraan dalam suatu perayaan, orang - orang seringkali tidak memikirkan dampak dari perbuatannya terhadap orang lain ataupun lingkungan. 

Misalnya pada acara pesta Kembang Api yang selalu diawali oleh dentuman-dentuman dan bunyi desisan yang keras, kerap kali  membuat orang lain takut atau terganggu bahkan sakit. Bukan hanya manusia, kadang hewanpun lari ketakutan. 

Kembang api bila jatuh pada benda yang mudah terbakar dapat mengakibatkan kebakaran. Kembang api pun mempunyai kontribusi bagi gangguan kesehatan, polusi udara dan perubahan iklim.

Pada hari Selasa, (02/01/2011) Reuters memberitakan bahwa pada perayaan pesta kembang api menyambut tahun baru 2012 di Italia, kembang api melukai 561 orang dan menewaskan 2 orang. 

Dari ratusan yang terluka, 76 diantaranya adalah anak-anak dibawah umur 12 tahun. 

Selain kembang api, sebuah petasan juga meledak di dalam apartemen seorang pria. Ledakan dari petasan itu memicu ledakan lain yang lebih besar sehingga menewaskan pria tersebut, melukai beberapa penghuni apartemen dan  tiga anak-anak.

Sementara itu menurut washingtonpost.com, korban akibat perayaan pergantian malam tahun baru di Filipina meningkat dari jumlah sebelumnya 476 orang menjadi 739 orang. 

712 orang di antaranya terluka akibat petasan, 22 akibat gunfire, 5 anak kecil lainnya tanpa sengaja menelan petasan. Sementara itu, satu orang lainnya dilaporkan tewas, juga akibat petasan.

Bahaya petasan dan kembang api tidak cuma berupa ledakan langsung yang dapat melukai. 

Beberapa penelitian juga telah mengungkap potensi bahaya tidak langsungnya terhadap manusia dan lingkungan. 

Hal ini disebabkan oleh kandungan kimiawi yang terkandung di dalamnya.

Kembang Api, bahaya indahnya warna warni kembang api, senyawa kimia pada warna kembang api

Komposisi Bahan Kimia Kembang Api

Kembang api adalah bahan peledak berdaya ledak rendah piroteknik yang digunakan umumnya untuk estetika dan hiburan. 

Kembang api menghasilkan empat efek primer: suara, cahaya, asap, dan bahan terbang (contohnya confetti). 

Kembang api dirancang agar dapat meletus sedemikian rupa dan menghasilkan cahaya yang berwarna-warni seperti merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, dan perak.

Komposisi utama kembang api secara umum terdiri dari:

Binder

Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.

Oksidator

Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering dipakai adalah kalium nitrat.

Reduktor

Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai biasanya adalah belerang dan karbon.

Fuel. 

Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi agar reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api.

Regulator

Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.


Percikan api yang keluar lebih cepat dibandingkan suara ledakannya. Saat menyulut kembang api kecepatan cahayanya lebih cepat 1 juta kali dibandingkan dengan kecepatan suara. Artinya, diperlukan 3 detik untuk mendengar suara ledakannya setelah melihat percikan cahayanya dalam  jarak tembak 1 kilometer dari permukaan tanah.

Senyawa Kimia Pada Warna - Warni Kembang Api

Adapun yang memberi warna pada cahaya kembang api adalah atom. 

Beberapa jenis atom (dalam bentuk senyawa kimia masing-masing) yang digunakan untuk membuat warna-warna dalam kembang api.

Merah didapat dari stronsium (paling sering dipakai) untuk membuat cahaya berwarnacrimson (merah tua keunguan), kalsium untuk membuat warna merah kekuningan, lithium untuk membuat warna kuning hijau terang. 

Hijau didapat dari barium (paling sering dipakai) untuk membuat warna hijau kekuningan, tembaga untuk membuat warna hijau zamrud, telurium untuk membuat warna hijau rumput, thalium untuk membuat warna hijau kebiruan, seng untuk membuat hijau keputihan. 

Biru didapat dari tembaga (paling sering dipakai) untuk membuat warna azure (biru langit cerah), arsenikum untuk membuat warna biru muda, timbal untuk membuat warna biru muda, selium juga digunakan untuk membuat warna biru muda. 

Ungu didapat dari cesium untuk membuat warna ungu kebiruan, kalium untuk membuat warna ungu kemerahan, dan rubidium untuk membuat warna ungu.


Melihat berbagai bahan kimia yang menjadi campuran dalam pembuatan kembang api, tentu menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan. Asap dan debu kembang api mengandung sisa-sisa logam berat dan senyawa-senyawa kimia yang beracun dan membahayakan kesehatan.

Senyawa-senyawa tembaga yang dipakai untuk menghasilkan warna biru dapat menghasilkan dioxin dapat menyebabkan kanker. 

Tingkat toksisitas residu kembang api juga ditentukan oleh banyaknya bubuk mesiu yang digunakan, jenis oxidizer, warna yang dihasilkan dan metode peluncuran kembang api. 

Kembang api juga mengandung senyawa perklorat yang sangat mudah larut dalam air. Bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendah disuplai air minum, perklorat dapat menghambat pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid. 

Penggunaan kembang api juga dapat meninggalkan sampah padat dari sisa-sisa penyalaan kembang api, baik yang mudah maupun yang sukar terurai. 

Sampah padat ini akan mengotori perairan maupun tanah atau daratan tempat serpihan - serpihan kembang api tersebut jatuh. Kembang api juga berkontribusi terhadap terjadinya hujan asam.

Demikian Uraian Singkat mengenai bahaya di balik indahnya warna - warni kembang api. jangan lupa di share jika menurut sobat bermanfaat.


Sumber: 

http://kata2dunia.blogspot.com/2012/01/bahaya-dibalik-keindahan-kembang-api.html, diakses 24 desember 2014