Bagaimana Proses Terbentuknya Uban ?
Proses Terbentuknya Uban
Beruban adalah hal yang lumrah terjadi pada manusia. Bahkan, perubahan rambut dari hitam (warna asal) menjadi putih dapat terjadi tidak hanya di usia senja, tetapi juga saat masih muda. Perubahan memutih tersebut terjadi akibat dari pengurangan pigmen pada folikel rambut. Pigmen pada rambut dikenal dengan nama melanin, ketika produksi melanin berkurang maka rambut secara perlahan akan berubah menjadi putih (uban).
Melanin diproduksi oleh sel-sel yang memang terspesialisasi untuk memroduksi pigmen dan disebut dengan melanosit. Sel-sel melanosit terdapat pada permukaan kulit dimana rambut tumbuh (folikel), setiap rambut tumbuh dari folikel yang tunggal. Saat rambut semakin tumbuh, sel melanosit menginjeksikan melanin ke sel yang mengandung keratin. Melanosit terus melakukan fungsinya dalam menginjeksi melanin ke dalam keratin rambut selama waktu tertentu sehingga memberikan warna tersendiri bagi setiap orang yang bisa jadi berbeda-beda. Saat manusia bertambah tua terjadi pengurangan produksi melanin oleh melanosit sehingga akhirnya rambut berubah menjadi putih (uban).
Menurut Dr. Desmond Tobin, profesor biologi sel dari University of Bradford di Inggris, folikel rambut memiliki “melanogenetic clock”, artinya proses pembentukan melanin pada folikel rambut memiliki masa waktu tertentu. Melanogenetic clock tersebut terjadi sebelum rambut mempersiapkan selnya untuk rontok atau memudar, oleh karena itu warna pada bagian akar rambut selalu terlihat pucat. Labih lanjut lagi Dr. Tobin manambahkan bahwa perubahan rambut menjadi uban atau putih disebabkan oleh faktor genetik dan usia. Gen tersebut mengatur potensi setiap folikel rambut untuk mengalami pigmentasi oleh melanin, dan hal itu terjadi secara unik untuk setiap orang, artinya ada yang rambutnya cepat putih, ada juga yang lambat putih.
Selain faktor di atas, terdapat juga faktor intrinsik lain serta faktor ekstrinsik yang memengaruhi proses perubahan rambut manjadi uban. Faktor intrinsik tersebut meliputi kelainan genetik dan hormon. Sedangkan faktor ekstrinsiknya meliputi iklim, polutan, toksin dan paparan zat-zat kimia.
Mungkin banyak dari kita yang mengira bahwa stres bisa menyebabkan seseorang cepat beruban. Padahal, hal itu tidak sepenuhnya benar. Penyebab stres yang paling diakui banyak ahli adalah gen dan usia seseorang. Sementara stres, semisal memiliki masalah yang berat atau stres dalam menghadapi momen-momen tertentu, tidaklah berpengaruh terhadap kecepatan seseorang untuk berambut putih. Stres yang bisa menyebabkan seseorang beruban adalah stres genotoksik, yaitu stres yang dialami tubuh akibat dari paparan zat kimia yang berpengaruh terhadap perubahan gen seseorang. Jadi, dapat dikatakan bahwa gen seseorang lah yang sangat memengaruhi cepat atau lambatnya perubahan pigmentasi rambut atau munculnya rambut putih atau beruban.