Pesona Keindahan Batu jamur yang Terancam Hancur
Pesona Keindahan Batu jamur
Batu Jamur atau Mushroom Rock adalah batu yang berbentuk menyerupai jamur dan tersusun dari dua bagian yang berbeda, bagian bawah yang berupa penyangga/tiang dan bagian atas yang menyerupai “payung”.
Batu yang unik ini terbentuk akibat adanya erosi batuan oleh air maupun angin selama bertahun-tahun.
Seperti fenomena batu jamur yang terdapat di pusat pariwisata Yeh-liu, Taiwan yang lebih dikenal dengan nama Batu Jamur Kepala Ratu dan batu jamur yang terdapat di Mesir, Israel, dan negara bagian Amerika Serikat "Kansas."
Faktor Penyebab Terbentuknya Batu Jamur
Pusat wisata Yeh-Liu terletak di tepi pantai utara Taiwan yang berbatasan dengan Jepang.
Batu Jamur Kepala Ratu terlihat dibagian lehernya yang semakin mengecil tiap tahunnya.
Hal ini disebabkan karena erosi air laut. Berbeda dengan batu kepala ratu di yeh-liu yang terbentuk karena erosi air laut.
Batu jamur yang terdapat di beberapa gurun di negara-negara seperti Mesir, Israel, dan Kansas cenderung disebabkan oleh faktor angin.
Angin yang membawa pasir menjadikan kepadatannya meningkat beberapa kali lipat dari angin murni, sehingga beratnya bertambah.
Dengan semakin beratnya angin, maka angin hanya mampu bertiup dalam ketinggian yang rendah dan mengikis hanya bagian bawah batuan karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.
Proses ini berlangsung selama beberapa tahun dan menjadikan batuan yang terkikis berbentuk seperti jamur.
Selain dipengaruhi oleh erosi air dan angin, pembentukan batu jamur juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti : perubahan suhu dan pelapukan batuan.
Pesona Batu Jamur di Indonesia
Di Indonesia juga terdapat mushroom rock, tepatnya di Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Daerah ini merupakan daerah pegunungan kapur utara yang memiliki tanah relatif kurang subur (pH= 4 dan suhu= 40 0C ), sehingga sedikit tanaman yang mampu bertahan hidup didaerah tersebut.
Berbeda dengan batu jamur yang terdapat di Taiwan, Mesir, Israel, dan Cansas, batu Jamur di daerah Gresik ini terdiri dari beberapa batu jamur yang tersusun atas tanah sebagai penyangga dan bagian atasnya berupa batuan yang keras, sehingga lebih dikenal dengan Bukit Jamur.
Selain itu, proses pembentukan bukit jamur ini juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia (pertambangan kapur).
Menurut Zuhri (pihak keamanan pertambangan), proses pertambangan kapur di daerah ini dimulai dari tahun 1963.
Dalam proses penggalian untuk mencari batuan kapur di salah satu area pertambangan tersebut ditemukan batuan yang strukturnya keras dan berbentuk bulat.
Karena ukurannya yang besar, maka batu ini tidak dapat diambil dengan alat berat, sehingga aktivitas pertambangan di lokasi tersebut dihentikan dan dibiarkan selama puluhan tahun.
Selama puluhan tahun, itulah proses pembentukan bukit jamur terjadi dan faktor penyebabnya adalah angin dan air hujan. Angin yang membawa material berupa debu kapur yang tersisa akibat proses pertambangan, bertumbukan dengan batuan dan juga tanah.
Karena tanah mempunyai tekstur yang lebih lunak daripada batuan, maka tanah lebih mudah terkikis.
Sedangkan batu yang berada diatasnya terbentuk dari batu kapur yang memiliki rumus kimia CaCO3 dan merupakan batuan sedimen yang terdiri dari mineral Calcite (Calcium Carbonate) bertekstur sangat keras.
Proses ini berlangsung selama puluhan tahun. Sehingga terbentuklah penyangga yang berupa tanah dan bagian “payung” yang berupa batuan kapur yang keras.
Batu jamur pada umumnya terbentuk karena adanya erosi air dan angin dan pada akhirnya erosi air dan angin itulah yang mengancam keberadaan batu jamur itu sendiri.
Erosi yang terjadi secara terus-menerus mengakibatkan permukaan bagian penyangga batu jamur semakin terkikis dan akhirnya tidak mampu lagi menahan bagian atasnya.
Selain faktor erosi air dan angin, keberadaan bukit jamur di daerah Gresik juga terancam oleh adanya aktivitas manusia.
Menurut Zuhri, tempat pertambangan kapur yang tidak dipakai termasuk lokasi bukit jamur berada akan digunakan untuk wilayah perumahan. Hal ini sangat disayangkan mengingat fenomena batu jamur ini termasuk fenomena yang langka.